Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT)

Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT)

Caksyarif.my.id – Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). KOPRI Kota Malang, tak terkecuali KOPRI Liga, hendaknya bisa mengurai secara sistematis dan melakukan pembacaan ulang konteks kekinian terkait kebutuhan mendasar bagi permasalahan kaum perempuan. Di mana manifestasi ketidakadilan gender terhadap perempuan semakin merajalela, marginalisasi, stereotype, subordinasi atau penomorduaan, kekerasan dan beban ganda sangat erat dengan perempuan.

Namun persoalan sekarang bukan hanya terfokus pada ketidakadilan gender dan bagaimana agar gerakan perempuan berusaha melakukan pemberdayaan perempuan. Misalnya mendorong mereka berperan aktif seluas-luasnya di ranah publik, termasuk di dunia politik sehingga terbangun bargaining yang sama kuat antara kaum perempuan dan laki-laki.

Di masa saat ini jelas kesetaraan gender dan peran kaum perempuan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat masih menjadi isu strategi. Sehingga keberadaan peremuan sejajar atau tidaknya berdampingan bersama kaum laki-laki juga menjadi salah satu fokus program KOPRI. Dengan keadaan demikian, KOPRI Kota Malang harus mampu membaca peluang yang ada dengan sebaik mungkin. Mengembalikan ghiroh KOPRI di Kota Malang untuk terus berorganisasi merupakan hal yang terus diikhtiarkan hingga saat ini.

Bukan pula sekedar berpikir bagaimana mendekonstruksi bangunan budaya yang dianggap terlalu memihak laki-laki hingga membuat kaum perempuan tersubordinasi. Karena ternyata persoalan ketidakadilan gender, ketertindasan, diskriminasi dan pemiskinan perempuan, bukan sekedar persoalan perempuan versus laki-laki. Persoalan-persoalan tersebut hanyalah merupakan bagian dari sedemikian banyak problematika yang dihadapi masyarakat secara keseluruhan yang jika ditelusuri ternyata bersifat sistemis dan berpangkal pada akar yang sama, yakni rusaknya tatanan kehidupan dan pola pikir yang diterapkan saat ini.

Dalam kancah geo ekonomi-politik nasional maupun internasional dimana posisi dan peranan perempuan sangat sering diperbincangkan. Ini merupakan keterkaitan antara relasi ekonomi-politik yang memberikan efek tersendiri untuk kader KOPRI, baik dalam skala nasional maupun lokal Kota Malang. Dalam artian bahwa perempuan Indonesia harus memiliki kemandirian secara ekonomi

Dengan hal tersebut, maka perempuan harus bisa mandiri dengan dinamikanya untuk mendorong tatanan nilai yang ekologis bagi semua makhluk bumi ini. Bahwa proses advokasi perjuangan dalam penghapusan diskriminasi, ketertindasan dan kesetaraan dalam ranah publik dengan tidak mungkin sebuah perjuangan tanpa ideologi yang jelas, garis perjuangan politik yang sistematis dan organisasi (alat perjuangan) yang kuat. Dengan kata lain, KOPRI (secara umum) sebagai organisasi perempuan hadir untuk melakukan pembenahan organisasi dan kekuatan strategi sebagai wadah perempuan PMII untuk terwujudnya kemandirian perempuan dalam pemikiran dan sikap dalam menjawab persoalan-persoalan publik.

Baca juga:  PMII Pada Era Digitalisasi, Progresivitas Kader Millenial dalam Aswaja

Regulasi pemerintah daerah telah mengatur bahwa kehidupan bernegara, peran fungsi dalam politik dan sosial. Sehingga yang perlu dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan proposionalnya, sehingga perempuan bisa lebih berkontribusi lagi dalam hal pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Dengan demikian, peluang-peluang yang ada seharusnya dapat membuka lebih lebar rasa percaya diri perempuan untuk lebih maju dan mandiri.

Mewujudkan kemandirian perempuan yang kemudian diturunkan dalam visi-misi (dalam Muspimnas 2022 di UIN SATU Tulungagung) “Perempuan Berdikari Menuju Indonesia Yang Adil, Demokratis dan Ilmiah” yaitu berdasarkan kebutuhan dan situasi perkembangan realitas sosial dan peran serta posisi kader perempuan PMII dengan menentukan pilihan stratak (Strategi dan Taktik) yang tepat dalam perjuangan ideologi dan nilai-nilai yang kita anut. Dengan begitu bukan hanya bentuk yang kita perjuangkan, karena kita adalah organisasi pergerakan dengan landasan Aswaja, NDP dan paradigma yang jelas. Maka konsolidasi ’pengetahuan’ adalah sebuah prinsip untuk membangun konsolidasi politik, sehingga kedewasaan dan kesadaran akan pentingnya organisasi dan fungsi organisasi untuk mengubah tatanan yang lebih baik akan tercipta.

Selain itu, dalam konteks KOPRI di Komisariat Sunan Kalijaga Malang, tentu dengan memiliki kekuatan kader yang mampu menjadi sosok yang mandiri secara ekonomi, tentunya akan menjadi kekuatan besar yang memastikan terwujudnya kader KOPRI yang berfikir maju dan mampu berdaya saing, dan berlandaskan Aswaja. KOPRI sebagai salah satu gerakan perempuan di Kota Malang dengan kultur, dan keanekaragaman budaya yang berbeda-beda harus mampu menjadikan kader perempuan di PMII memiliki karakter dalam pengembangan keilmuan dan menjalankan segala tanggung jawab.

Tujuan Pengembangan Jaringan KOPRI

Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT)

Pembahasan pengembangan jarinagan gerakan mahasiswa perlu diamati melalui pendekatan gerakan sosial. Gerakan sosial menurut Michael Useem merupakan tindakan kolektif terorganisir, yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan sosial. Selain definisi tersebut terdapat beberapa definisi lain dari gerakan sosial yang relevan, salah satunya menurut David Meyer dan Sidney Tarrow dalam buku Social Movement Society (1998) yang menyebutkan bahwa gerakan sosial bermula dari adanya tantangan-tantangan bersama, yang didasarkan atas tujuan dan solidaritas bersama, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, saingan/musuh, dan pemegang otoritas. Dari pernyataan di atas, kita dapat melihat bahwa KOPRI bukanlah merupakan satu-satunya gerakan social yang ada dalam dunia gerakan di Kota Malang, khususnya gerakan social mahasiswa.

Baca juga:  HOS Cokroaminoto: Menyambung Asa Perjuangan Lewat Sinema

Dalam perkembangannya, KOPRI di Kota Malang memiliki banyak kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk dari tanggung jawab dan kewajiban terhadap organisasi dan kadernya terkait kondisi sosial dan politik Kota Malang. Mulai dari proses-proses kaderisasi, pengembangan intelektual, penyusunan strategi dan format organisasi, hingga gerakan-gerakan yang menyentuh di berbagai lini. Dengan lokus dan konsentrasi yang beragam inilah, KOPRI diharapkan memiliki relasi dan networking (jaringan) yang luas dalam berbagai lini. Hal ini bertujuan untuk:

  1. Membuka pintu-pintu baru kaderisasi KOPRI
  2. Menambah tingkat kualitas intelektual dan keilmuan kader KOPRI, melalui sharing dengan kelompok-kelompok profesi dan organ dengan konsentrasi tertentu.
  3. Mempermudah akses penyaluran aspirasi Gerakan KOPRI.
  4. Membuka kran-kran funding baru yang dapat menunjang proses organisasi KOPRI.
  5. Meningkatkan interaksi dan mitra koalisi dalam penguasaan lokus pemberdayaan perempuan.
  6. Membuka wadah baru bagi pendistribusian kader KOPRI sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensinya, baik yang masih menjadi pengurus hingga pasca kepengurusan.

 

DOWNLOAD

Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Ini Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Info Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Tentang Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Jika Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Maka Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Ini Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI PMII (PPT). Info Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI. Materi Analisis Pengembangan Jaringan KOPRI.

 https://www.mediaipnu.or.id/2023/08/foto-cewek2-cantik-korea.html

Pejalan kaki di Kota Malang