PMII Cetak Kader Digital Melalui Kaderisasi Berbasis Data

PMII Cetak Kader Digital Melalui Kaderisasi Berbasis Data (freepik.com)
PMII Cetak Kader Digital Melalui Kaderisasi Berbasis Data (freepik.com)

Caksyarif.my.idPMII Cetak Kader Digital Melalui Kaderisasi Berbasis Data. PMII, atau yang kita kenal dengan sebutan Pergerakan Mahasiswa Islam Indoesia. Yang dideklarasikan pada tanggal 17 April 1960 bertepatan dengan tanggal 21 Syawal 1379 H. Tidak lain organisasi ini berdiri utuk mewadahi kader Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menjadi kader yang berintelektual, dan mampu menjawab tantangan zaman yag semakin maju.

PMII Cetak Kader Digital Melalui Kaderisasi Berbasis Data

Dimana zaman sekarang sudah banyak aplikasi-aplikasi yang memberikan informasi dari seluruh dunia atau bisa juga sebagai media berkomunikasi. Peradaban ini, diperjels  oleh Toffler (1980), membawa gaya baru terhadap hampir semua aspek kehidupan manusia. Peradaban itu telah dan segera mengubah cara bergaul, cara bekerja, bahkan cara bercinta, dan sebagainya pada semua lapisan masyarakat.

Diyakini atau tidak, PMII telah terbawa oleh arus peradaban informasi itu.  Para sahabat/I mungkin dahulu hidup di dunia yang minim akan pengetahuan teknulogi,  seperti media percetakan (Koran), televisi, Radio, dimana  sekarang sudah bekembag pesat diseluruh dunia. Terbukti dengan adanya tiktok, Facebook, youtube dan masih banyak lagi lainnya. Dan itupun menjadi keharus untuk kader PMII bisa memamfaatkan media tersebut untuk sebagai batu loncatan, edukasi ataupun informasi kepada masyarakat dengan mudah.

Maka dari itu berbicara tentang kaderisasi, maka sama halnya berbicara tentang proses pembentukan karateria kader PMII agar mampu menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Yang jelas outpot yang ingin didapatkan agar regenerasi tidak gagap teknulogi (gaptek) bukan? (Betul tidak sahabat/i?) Lalu bagaimana agar anggota maupun kader PMII dapat terdidik sesui kemajuan zaman?

Baca juga:  Kuasa Media Sosial, Hegemoni, dan Gerakan PMII

Maka perlunya penanaman pentingnya memahami media social. Tidak lain dan tidak bukan untuk memberikan pemahaman terhadap anggota atau kader PMII mengenai pemamfaatan media sosial sebagai sarana berkomunikasi.  Baik dalam bentuk pamfelet, tulisan, audio visual, dan video. Sehigga PMII tetap tegak menaburkan nilai-nilai kebaikan disetiap langkahnya, meski tidak secara langsung.

Menurut Prof. Dr. J.S. Badudu dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, mengatakan bahwa, Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna 5 Pemanfaatan menurut peneliti adalah, bagaimana menggunakan sesuatu untuk mengharapkan sebuah hasil dan tujuan dari penggunaan sesuatu tersebut, baik berupa benda, tenaga atau pun sesuatu lainnya.  “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”.

Dari penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa media informasi adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan kembali informasi yang dimiliki oleh komunikan melalui sebuah media. Seperti di dalam teori Ekologi Media; Teori ekologi media adalah teori yang menjadikan media membentuk dan sebuah budaya, teori ini membahas mengenai lingkungan mengorganisasikan media, ide dan teknik, cara penyampaian informasi, dan kode komunikasi memainkan peran utama dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Adapun dengan pentinya menerapkan “Kaderisasi PMII berbasis data” itu sendiri; yang pertama, agar kita bisa melakukan pendataan anggota baru maupun kader melalui media online. Sehingga kita dengan mudah bisa melihat data kuantitas (SDM) anggota dan kader diseluruh wilayah Indonesia, terlebih khusus di Kota Malang dengan mudah.

Baca juga:  PMII Pada Era Digitalisasi, Progresivitas Kader Millenial dalam Aswaja

Yang kedua, agar kita bisa pemantauan terkait kemampuan para anggota ataupun kader, baik dibidang akademis maupun non akdemis. Sehingga kita dengan mudah melihat kulitas (kemampuan para anggota dan kader).

Dan yang ketiga , kita bisa dengan mudah meminimalisir dri kekurangan dua poin diatas dengan adanya pengaktualisasian ilmu, baik di bidang eksternal maupun internal. Sehingga pergerakan kader PMII disetiap langkahnya tetap menaburkan benih-benih kebikan kepada organisasinya.

Kesimpulan

Tidak banyak yang akan akan saya sampaikan, berdasarkan penjelasan di atas mengenai Pemanfaatan media social, serta penerapan kaderisi PMII berbasis data. Bahawa hidup di era digital ini harus mampu mengoperasikan media social dengan baik, dengan disertai pengetahuan yang cukup. Agar kader PMII mampu menyesuaikan pengetahuannya dengan kemajuan Zaman, dimana hari ini semaki jauh “ waktu” menipak terjal menuju tantangan zaman yang semakin muderen. Oleh sebab itu saya berharap gerakan PMII pada tahun barunya ini “Harlah yang ke 62 th” akan terus bergerak, dan membuahkan pembaruan-perubahan dilingkungan sosial, dan tetap subur melahirkan kader-kader yang berintelektual.

*Oleh : Wahyudi (kader PMII  Rayon Fisip Ad-Dakhil)

Artikel ini telah terbit di website resmi PMII Kota Malang

Pejalan kaki di Kota Malang