CAKSYARIF.MY.ID – Anime One Piece (OP) hingga saat ini masih terus berjalan. Jika kita hitung, anime OP sudah berusia 22 tahun. Manga karangan Eiichiro Oda tersebut mulai rilis pada tanggal 4 Agustus 1997. Sedangkan animenya mulai produksi pada Oktober 1999.
Saya termasuk penggemar anime One Piece. Hal itu terhitung sejak bulan April 2015, pasca Ujian Nasional saat SMA.
One Piece dulu pernah tayang di TV, tapi sudah tahun 2000-an. Itu pun hanya beberapa episode, karena banyak yang menilai adanya ketidak-pantasan, karena adegan-adegan kekerasan dan menampilkan anime wanita vulgar.
Pun saat itu saya masih TK, sehingga lebih suka serial Dragon Ball dan Power Ranger dari pada One Piece. Bagi anak kecil, Dragon Ball dan Power Ranger lebih mudah dipahami alur ceritanya OP.
Pasca lulus SMA, saya putuskan untuk mulai khataman Anime One Piece. Episode demi episode saya tonton, hingga akhirnya sampai pada episode yang terakhir rilis. Saat itu, sudah sampai di Arc Dressrosa.
Baca juga: Iklan YouTube dan Cara Memblokirnya di Google Chrome PC/Laptop
Jika kita nonton anime OP, kita akan dapat pesan hikmah unik dari Oda Sensei selaku penulis serial OP. Berikut ini secuplik hikmah yang saya dapatkan.
Persaudaraan Tukar Sake
Portgas D Ace, Monkey D Luffy, Sabo adalah tiga anak yang punya ikatan persaudaraan unik. Mereka bertiga adalah saudara angkat yang mereka sepakati sendiri. Ace, Luffy, dan Sabo bertukar cawan Sake (arak) sebagai ritual akad persaudaraan.
Ace adalah anak dari sang raja bajak laut di dunia OP, yaitu: Gol D Roger. Sedangkan Sabo adalah anak keluarga bangsawan Kerajaan Goa. Nama ayahnya adalah Outlook III, nama ibunya Didit. Kemudian Luffy adalah anak pemimpin pasukan revolusioner sekaligus orang yang paling dicari di dunia One Piece, yaitu: Monkey D Dragon.
Ikatan persaudaraan mereka bertiga perlu kita apresiasi. Pasalnya, ikatan itu tidak hanya sekedar seremonial atau formalitas belaka. Mereka punya rasa saling menyayangi satu sama lain. Saling membantu setiap ada masalah. Ikatan mereka tidak memandang materi. Dan itu semua terus berlangsung di dunia One Piece hingga saat ini.
Keberanian Melawan Penindasan
Di dunia OP, kita akan mengenal istilah “Pemerintah Dunia”. Pemerintahan terbesar di dunia OP tersebut berperan sebagai pihak antagonis. Para bangsawan (Tenryuubito) Pemerintah Dunia punya kewenangan yang mutlak. Namun, sayangnya hidup mereka suka menindas orang lain dan masih menerapkan sistem perbudakan.
Tak jarang banyak budak Tenryuubito di dunia One Piece tewas karena dianiaya. Bahkan budak-budak tersebut mereka gunakan untuk tunggangan. Ada budak khusus yang selalu dapat perintah menunduk seperti anjing, kemudian Tenryuubito menungganginya seperti naik kuda.
Struktur Pemerintahan Dunia OP dipimpin oleh im-sama, seorang pemimpin tertinggi yang sampai saat ini masih rahasia nama asli dan detail identitasnya. Kemudian ada 5 orang Gorosei. Lima orang yang menentukan apa saja yang harus Angkatan Laut lakukan. Sedangkan para Tenryuubito hanya gerombolah orang yang hidup mewah dan selalu ingin lebih mulia di mata “orang biasa”.
Luffy dan kawan-kawannya sangat benci dengan penindasan. Bahkan ia pernah pemukul seorang Tenryuubito karena berani semena-mena menindas teman Luffy. Selain itu, Luffy pernah ikut memporak-porandakan 3 tempat strategis milik pemerintah dunia OP, yaitu: di Enies Lobby (304-312), Impel Down (430-452), dan Marineford (457-489).
Selain itu, Luffy juga pernah mengalahkan para Shichibukai (kelompok bajak laut resmi yang di bawah pemerintah dunia) untuk mengondisikan dunia bajak laut. Berbagai Shichibukai OP yang pernah kalah dengan Luffy ialah Crocodile, Gecko Moria, Boa Hancock, Jinbe, Trafalgar Law, Donquixote Doflamingo, dan Buggy Badut. [*]
Leave a Reply