Membaca PMII Kota Malang

Membaca PMII Kota Malang
Membaca PMII Kota Malang

CAKSYARIF.MY.ID – Saat membaca PMII Kota Malang kita harus selami berbagi aspek yang ada. Mulai dari aspek historis dan geografis. Bahkan aspek politik, ekonomi, dan budaya masyarakat dan mahasiswa Kota Malang.

Sebab, PMII Kota Malang memiliki daya kritis transformatif. Hal itu berkaitan dengan perkembangan yang berskala lokal, regional, nasional, bahkan hingga internasional.

Daya kritis transformatif tersebut melahirkan berbagi usaha dari para kaum intelektual muda ini dalam mengawal perkembangan bangsa Indonesia tidak pernah padam. Mereka meakukan berbagai hal dalam aktivitas di dalamnya.

Aktivitas tersebut menjadi lahan menuangkan berbagai olah berpikir, berdiskusi dan aksi. Semua itu sudah menjadi rutinitas. Kemudian, melakukannya dalam setiap moment yang berkaitan dengan keberlangsungan negara dan bangsa.

Namun, terlepas dari karakteristik di atas, dalam membaca PMII Kota Malang, juga harus sadar bahwa PMII juga merupakan organisasi yang bergerak pada bidang pengkaderan. Melewatkan hal tersebut pada setiap organisasi, terutama organisasi sebesar PMII tidaklah bisa. Terlebih, PMII adalah organisasi pengkaderan.

Antara Realita dan Harapan

Bisa kita lihat bagaimana PMII Cabang Kota Malang yang terlihat begitu besar. Hal tersebut dapat kita lihat hampir dalam segala aspek untuk menjadi aktivis mempunyai kebutuhan kompetensi Taqwa, Intelektual, dan Profesional. Kompetensi mulai dari tataran rayon, komisariat  dan cabang. Karena itu ada dorongan dan support oleh prinsip bahwa PMII Cabang Kota Malang paling selektif dalam proses kaderisasinya.

Baca juga:  Cara Mengganti Domain Blogspot.com Menjadi .com atau .id Terbaru 2021

Tetapi, selain selektif dalam kaderisasi, para kader PMII Kota Malang masih perlu untuk menelaah ulang. Menalaah tentang bagaimana pengabdian dan perjuangan yang telah berlangsung dapat berguna untuk semua orang yang ada di sekitarnya.

Nilai kebermanfaatan oleh masyarakat harus tertanam di tataran rayon, komisariat, maupun cabang. Sebab, di era sekarang yang serba modern ini, harus kita sadari bahwa situasi ini akan mengurangi nalar berpikir kritis. Nalar kritis dalam pergulatan cara pandang kita sebagai generasi penjaga tradisi bangsa dan berkontribusi di tengah masyarakat.

Masyarakat Kota Malang sangatlah beragam. Demikian pula kader PMII yang kita bahas saat ini.

Dalam membaca PMII Kota Malang juga perlu kita ketahui bahwa semua element PMII Cabang Kota Malang sudah dianggap tuntas dalam melaksanakan tugas dan amanahnya. Baik di struktural masing-masing (Rayon, Komisariat dan Cabang). Sudah waktunya kader PMII Kota Malang bisa merefleksikan kembali organisasi yang sudah mengabdi dan berdedikasi pada bangsa ini.

Baca juga:  Standar Kecantikan dan Dampak Penjajahan

61 Tahun dan Harapan PMII

PMII sudah berusia 61 tahun (1960-2021) membersamai bangsa Indonesia. Dengan demikian, sudah sepatutnya kader PMII dapat memilah dan memilih dalam segala medan juangnya, baik dalam bidang kaderisasi maupun gerakannya.

Mengenai kaderisasi dan gerakan PMII, seluruh kaderdalam  pandangan  luas  sudah  memahami  posisinya sebagai hamba Allah dan kholifah fil ardl. Maka, kader punya tuntutan untuk melakukan beberapa  hal untuk mengisi semua ruang kosong yang ada di sekitarnya. Mulai tanggung jawab kita sebagai hamba Allah hingga kontribusi di tengah masyarakat.

Akhirnya, ajaran-ajaran atau amalan-amalan yang ada di PMII, bisa diamalkan secara tekstual maupun kontekstual. Bisa bermanfaat dari mulai diri sendiri maupun orang yang ada disekitarnya.

 

Pejalan kaki di Kota Malang